Idealnya, keinginan makan itu harus datang dari anak sendiri. Dia perlu memahami kebutuhannya dan kemudian mengusahakan untuk memenuhinya. Dan, mengingat dia masih kecil, orangtua lah yang akan membantu memenuhi keinginan makannya. Sebagai orangtua, kita disarankan untuk tidak memaksa anak makan. Menurut Melanie Shay, ahli nutrisi dari Texas Tech Health Sciences Center, biarkan anak menentukan apa yang ia ingin makan dan seberapa besar porsinya.
Masalahnya, anak-anak seringkali tidak mau makan, terutama pada saat sarapan. Padahal, sarapan itu penting untuk mengawali aktivitas setiap orang. Penelitian yang dilakukan di Harvard University dan Tufts University memperlihatkan, anak-anak yang menyantap sarapan akan berperilaku dan belajar lebih baik dibandingkan anak-anak yang tidak terbiasa sarapan.
Lalu, apakah orangtua harus memaksa mereka makan pagi? Sekali lagi, yang bisa Anda lakukan hanyalah memberi dorongan baginya untuk melakukannya. Pada awalnya, anak mungkin akan mengeluh. Namun, begitu dia sudah terbiasa sarapan, hal ini akan terus dilakukannya hingga besar nanti. Shay memberikan beberapa tips yang bisa memancing anak untuk makan pagi:
* Mulailah dari porsi yang kecil. Mintalah dia makan satu-dua suap saja. Kalau setelahnya dia tidak mau lagi, biarkan saja. Esoknya, dorong dia untuk makan satu sendok lebih banyak. Tambah terus porsinya setiap hari sampai dia merasa kenyang dan terbiasa.
* Bila anak malas mengunyah, Anda bisa mendorongnya dengan memberi sarapan berbentuk cair, seperti susu atau jus buah. Bawakan juga susu kotak sebagai bekalnya ke sekolah, sehingga bila dia tidak ingin memakan roti setidaknya masih mau menghabiskan susu kotak itu.
* Mintalah anak membantu menyiapkan sarapannya. Bisa dengan mengajaknya berbelanja dan memintanya memilih bahan-bahan yang akan dijadikan sarapannya. Misalnya, susu, sereal, roti, atau selai. Buat kesepakatan, menu apa yang akan dia makan sebagai sarapan -tentu saja sesuai selera anak.
* Arahkan anak memilih makanan yang sehat. Hindari memberi snack seperti keripik kentang atau biskuit manis sebagai sarapan. Perlihatkan beragam menu lezat yang bisa ia santap sebagai sarapan dan terangkan bahwa menu ini akan membuatnya lebih segar dan kuat saat bermain dengan teman-temannya, ketimbang hanya makan permen atau wafer.
* Lakukan bersama. Tak hanya anak Anda yang perlu sarapan, orangtua pun demikian. Tidak ada salahnya jika Anda sekeluarga bangun lebih pagi untuk menyantap sarapan bersama, baru setelahnya melakukan aktivitas. Jika Anda setiap hari sarapan, tentu anak akan menirunya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar