Persaingan yang semakin ketat membuat Panasonic Corp melakukan efisiensi baik dari segi sumberdaya manusia maupun sumberdaya anggaran. Dalam rangka perampingan biaya, menurut sebuah sumber, dalam dua tahun mendatang, raksasa elektronik asal Jepang ini pun berniat memangkas 40.000 tenaga kerja yang sebagian besar ada di luar negeri.
Mengutip harian bisnis Nikkei, pengurangan hingga 10 persen dari total jumlah pekerja Panasonic ini akan menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terbesar di antara pabrik-pabrik yang berasal dari Negeri Sakura ini.
Rencana PHK puluhan ribu karyawan ini akan dimulai pada akhir tahun fiskal 2012. Jumlah tenaga kerja Panasonic di luar negeri mencapai 380.000 orang atau 60 persen dari pekerja produsen elektronik ini secara keseluruhan. Terkait PHK dan reorganisasi fasilitas produksi ini, perusahaan akan menanggung beban lebih dari 100 miliar yen (1,22 miliar dollar AS).
Selanjutnya, Panasonic akan menerapkan pengoperasian secara overlapping. Skema ini penting dilakukan oleh Panasonic supaya tetap kompetitif di pasar global, terutama menghadapi rivalnya, yakni produsen elektronik asal Korea dan China.
Panasonic pun akan berusaha mengalihkan fokus pada bisnis terkait energi dan lingkungan, seperti baterai isi ulang, robot, komponen elektronik, pencahayaan, dan panel surya.
Juru Bicara Panasonic Toshihiko Shibuya mengatakan, pemangkasan pekerjaan ini belum diumumkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, ia pun menolak berkomentar.
PHK Nokia
Tak hanya Panasonic, Nokia Oyj juga akan mengurangi 7.000 pekerjanya. Produsen ponsel asal Finlandia ini akan memindahkan sebagian besar pekerja itu ke Accenture Plc, perusahaan pengembang software Symbian.
Pengurangan tenaga kerja ini seiring kesepakatan kerja sama antara Nokia dan Microsoft Corp. Nokia pun beralih menggunakan Windows Phone 7 untuk software smartphone mereka. “Ini adalah awal dari perjalanan panjang yang menyakitkan,” kata Ben Wood, analis CCS Insight di London.
Dari 7.000 pekerja itu, Accenture akan mengambil 3.000 pekerja Nokia di China, Finlandia, India, Inggris, dan Amerika Serikat pada akhir tahun ini. Sebab, Accenture masih tetap bekerja untuk Nokia pada proyek-proyek berbasis Windows Phone 7.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar