27 April 2011

Mengapa Berobat di Indonesia Sangat Mahal?

Sebagian masyarakat enggan berobat di rumah sakit Indonesia lantaran biaya berobat yang mahal, tetapi tidak disertai pelayanan yang memuaskan.

Sekretaris Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Sekretaris Persi) dr Wasista Budiwaluyo, MHA, mengatakan bahwa ada beberapa hal yang membuat biaya pengobatan mahal. Hal-hal itu antara lain biaya investasi rumah sakit yang besar, bahan baku obat dan peralatan medis yang di impor, serta bentuk bangunan rumah sakit yang relatif mewah.

"Tingginya pajak bahan baku obat dan peralatan medis di Indonesia membuat biaya berobat mahal," katanya ketika menjadi pembicara dalam diskusi MarkPlus Monthly Industry Update untuk Health Industry di Jakarta .

Akhirnya, banyak dari masyarakat yang mencari pengobatan alternatif pergi ke orang pintar atau mereka mencari obat sendiri tanpa resep dokter (swamedikasi).

Kebutuhan informasi obat bisa diakses dengan mudah melalui internet sehingga masyarakat berani melakukan pengobatan penyakit berdasarkan informasi yang didapat dari internet. Obat-obat itu pun bisa didapat di apotek, supermarket, dan toko-toko lainnya.

Menurut Wasista, mencari obat sendiri untuk penyakit flu dan deman masih dalam batas wajar. Namun jika penyakit seperti diabetes, langkah mandiri itu sangat tidak dianjurkan karena ada beberapa kandungan obat yang memiliki efek samping terhadap penyakit tersebut.
"Seharusnya konsultasi dengan dokter, biar tidak salah jalan," katanya.
Tak hanya mahal, buruknya mutu pelayanan kesehatan juga membuat orang Indonesia memilih berobat ke luar negeri seperti Singapura. Wasista mengatakan, ada sekitar satu juta orang Indonesia yang berobat ke luar negeri.

"Biaya berobat di Malaysia jauh lebih murah daripada di Indonesia karena tidak ada beban pajak untuk bahan baku obat dan peralatan medis," katanya.

Oleh karena itu, pemerintah lewat UU. RS No 44/09 mewajibkan rumah sakit di Indonesia terakreditasi untuk wajib menjalankan program patient safety dan menggunakan peralatan rumah sakit yang berteknologi tinggi.

28 komentar:

  1. Bukan cuma biaya pengobatan yg lebih mahal drpd Singapura dan Malaysia tp juga biaya pendidikan terutama sekolah swasta. Di Malaysia tidak ada biaya yg aneh2 spt biaya gedung yg harus dibayar tiap tahun.

    BalasHapus
  2. Di sini mah apa2 duit..

    BalasHapus
  3. setuju anm#1.......

    BalasHapus
  4. Betul betul betul choy.

    Di Malaysia/Singapura pemerintahnya pro-rakyat.

    Tidak ada cerita lain melainkan bagaimana mahu menaikan taraf hidup rakyat dan membangun infrastruktur. Kalo untuk infrastruktur, pendidikan dan kesehatan tiada istillah 'tiada uang' choy.

    Di Malaysia pendidikan dan kesehatan terjamin dan mutu international.

    Kenapa perubatan sangat mahal di Indon? Karena nilai mata uang Rupiaaargh teralu banyak nol nya choy.

    BalasHapus
  5. hunter from kalimantan timur27 April 2011 pukul 11.20

    bukan soal kebanyakan angka nol...tapi terlalu besar pajak dan terlalu banyak bea masuk yang gak perlu.

    ini gue kira kritik membangun uat pemerintah dan jempol buat yang diatas gue.

    usul buat elo yang diatas gue...kl mo bacot pake otak ya........alasan elo mengaitkan dengan rupiah yang kebanyakan nol sangat memperlihatkan betapa TAK MAMPUnya elo menguraikan alur permasalahan dan BLUNDER khas elo yaitu mengedepankan permusuhan dari pada kemaslahatan hanya bikin elo makin gak dihargai...diforum manapun.
    Elo orang pinter...tapi sayang IQ ama EQ elo jongkok banget !
    *kl gak tau IQ ama EQ....belajar lagi sana !*

    BalasHapus
  6. William L.Tjandra27 April 2011 pukul 11.55

    wkwkwk, anonim 27 April 2011 11:20
    kocak lu bro... sep dah JEMPOL dari gw kasih 4 jempol....
    sekedar sharing aja nih, agan agan pernah ga bawa orang ke rumah sakit ? ane pernah bawa temen kerja ke rumah sakit karena berbagai penyakit, dari demam berdarah sampe orang yg tiba2 pingsan gitu, tapi begitu masuk rumah sakit, Dewa(dokter) yang di tunggu ternyata datangnya cuma pagi aja, itu pun cuma sekali liad sekedar tanya2 sakit nya dmana apa keluhannya, cape deh, jelas dah sakit parah ampe pingsan mau mati gitu kita perlu penjelasan dan perawatan yang maksimal donk...
    ditanyain dewanya mana?
    begitu datang sipasiennya sendiri minta di ronsen, tapi dokter malah bilang ini ga perlu di ronsen.... (lah wong kita sendiri yang mau ronsen koq lu malah bilang ga usah??)
    begitu ada apa2 dengan si pasien,ditanyain dewanya mana?
    jawabnya cuma oh blum datang... oh sebentar lagi...yang ada cuma suster bantu dan asisten dokter... JAH.....
    gila kalo orang mau mati yah mati aja donk..
    di indonesia SDM nya para dewa masih kurang, ane pribadi sih maklum aja yah, kalo ane jadi donkter disini pun mungkin juga begitu, begitu lulus dapet gelar dEWA, ane langsung buka klink aja... ke rumah sakit cukup 1 sampe 2 jam aj...
    kalo pasien mau mati.. itu urusan keluarge loe... emang gw pikirin...
    dari beberapa pengalaman saya nganter org kerumah sakit, yang paling bagus di cina, setiap rumah sakit ada dokter khusus di bidang masing2 yang stand by di ruangannya...
    karena pemerintah mereka tegas, lulus dari kedokteran harus berbakti untuk negara...
    kalo mau buka klink... nanti dulu !
    ane ga tau gan ini comment bermanfaat ato ga ? yang jelas sekedar sharing aj, indonesia nih terkenal pajak yang sangat tinggi, dan pajaknya selalu entah kemana ?
    di negara ku tercinta, janganlah engkau sakit...
    Syukur bila kau mampu, berdoa lah bila kau tak mampu.
    tambahan lagi, ane SETUJU... bahkan SEBELAS deh kalo bisa ama anonim yang PERTAMAX, bukan cuma bidang kesehatan, dibidang pendidikan pun sama... kita berharap saja dikemudian hari Indonesia mampu selangkah demi selangkah menuju puncak yang lebih profesional dalam hal apa pun, demi kebaikan anak dan cucu kita,
    mari sama2 membangun negeri tanah air kita INDONESIA JUJUR ADIL & TEGAS
    (peace out)

    BalasHapus
  7. William L.Tjandra27 April 2011 pukul 12.33

    “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)

    Cek TKPnya : http://menujuhijau.blogspot.com/2010/12/foto-eklusif-soekarno-saat-menjabat-dan.html#ixzz1KhNlHK86

    BalasHapus
  8. hunter from kalimantan timur mengatakan...

    bukan soal kebanyakan angka nol..

    Kampret lu!

    Choy choy jangan syok masuk jadi orang pinter lu. Kagak ada untungnya choy. Dari tulisan elu sudah keliatan betapa bahlulnya elu.

    Ane kan bikin ngawur (rupiah banyak nolnya) saja kok elu cepat cepat membuat kesimpulan... IQ lah EQ lah. Kepala Otak elu di silet ya?

    NII aja elu sudah ngaak di terima karena elu orang bodoh.

    BalasHapus
  9. 27 April 2011 14:45
    lo d ksh kritikan bwt mmbngun malah marah2..msh untung da org lain yg mw ksh tw
    lain kali klo mw nulis itu d pikir dl sblum d tulis..
    pk d bw2 NII sgala lg..justru yg msuk NII itu yg BODOH!! jgn2 lo anggota NII

    BalasHapus
  10. ada yang marahhh....ada yang marah....ada yang marah.......hahahahaha...anm dengan hoby tags word " choy ! "

    kl mo komeng kayak sohib William L Tjandra......sharing dalam bahasa yang enak dicerna, dan ada pesan teriring yang justru mendorong suatu kebaikan. Apresiasi positif utk anda.

    elo sadar gak...si hunter itu sengaja mancing elo pake komeng yang sebenarnya saling berbenturan ( mungkin itu sebabya dia dipanggil hunter )...supaya elo keluar BODOHNYA ! gue tebak....istilah IQ, SQ dan EQ juga elo gak tau.....dan tololnya lagi yaitu OOT dengan memunculkan tema NII ( padahal temanya tentang pelkes ).

    all threader di forum ini udah tau....elo gak lebih dari seorang pencari pengakuan, sesuatu yang gak elo bisa dapet di pergaulan nyata. komeng asal bacot penuh emosi pengen nunjukin superioritas padahal bahlul juga ! elo juga bukan type pencerna pendapat...tapi type heboh reaktif, ini ciri tegas ORANG YANG TIDAK MATANG MENTAL. OMG...behave will you ?

    untuk tema posting....gue cenderung sependapat ama sohib william, si pertamax ama si hunter.
    SDM, sistem, policy maker, birokrasi dan mental terkait harus diperbaiki harmoninya dan dibuat utk melayani rakyat, bukan untuk dilayani rakyat.

    BalasHapus
  11. Ane keturunan Raja Raja... Buanyak pulus dan kaya hati bukan macam kalian madesu dan merakbah. Ya sudah Ane tidak mahu lama lama campur orang miskin.

    Choy choy capek deh!

    BalasHapus
  12. atas gue dari bahasanya dah keliatan tu org mana... hmmmm...

    BalasHapus
  13. 1001 alasan buat pemerintah untuk "memahalkan" satu aspek dari ribuan aspek yang berhubungan sama masyarakat..1 alasan dipake utk 1 aspek,masih ada beribu-ribu alasan yg blm digunain utk beribu-ribu aspek (BBM,Pajak,dll). Pelayanan kesehatan cm "titik kecil" dari selembar kain "pemerintah" yang berukuran raksasa!.
    Pertanyaannya bukan "kapan biaya2 itu akan turun" tetapi "apa yang bisa dilakukan pemerintah agar biaya2 tsb bisa turun". Tapi kita semua pasti udah tau jawabannya..ngga mungkin!

    BalasHapus
  14. USM software a world first in tele-radiology

    GEORGE TOWN: Universiti Sains Malaysia (USM) has developed what is believed to be the world’s first Android-based tele-radiology collaboration platform allowing doctors to download medical images while discussing it in real time.

    http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2011/4/29/nation/8571360&sec=nation

    BalasHapus
  15. 1 HAL YANG PASTI BIAYA MAHAL KARENA PEMERINTAH BOBROK TUTUP MATA, ADANYA KERJASAMA KONTRAK DOKTER DAN RS DG PERUSH FARMASI...KASIHAN MEMANG RAKYAT....SEHINGGA BEBAN BIAYA JATUH KE NAIKNYA HARGA

    BalasHapus
  16. Bukan menjelekkan..tapi fakta Keparat..eh aparat kita...
    Mereka berprinsip..kalau bisa di persulit kenapa di permudah..:)

    Di Luar Negeri terbalik...kalayu bisa di percepat..kenapa di persulit...

    Masalah utama dari segala polemik berkepanjangan di Indonesia..adalah MENTAL....
    Mari perbaiki MENTAL kita...mulai dari diri kita sendiri.....

    BalasHapus
  17. Kesehatan adl bag dr sistem. Dokter jg bagian dr sistem. Kalo biaya brobat mahal, salahkan sistem. @Willian L.Tjandra: ga ada dokter di RS cuma jam. Kalo dia cm jaga sbentar, tu krn dokter jg punya tanggung jawab di tempat lain, misal visite px rawat inap, mnenemui px yg mmg sdh ada janji. Klo anda mau dokter siap terus di IRD, anda sanggup bayarnya? Krn pemrntah maupun klinik/RS swsta srg bisa mggaji dokter minimal, pdhal, risk pekerjaan dkter sgt besar, trmasuk risiko ktularan penyk,dll. Dokter jg diharapkan brkarya tdk hanya mlayani px, jg menulis & meneliti srta terus belajar utk pngembangan ilmunya

    BalasHapus
  18. Di LN, salary dokter tinggi tp masyarakat trlayani krn rata2 sdh tercover asuransi. Sistem dibentuk juga utk melindungi/mengcover org miskin. D Indonesia, bea berobat mahal jg krn pajak dr pemrintah tinggi. Palang "Dokter" utk penunjuk arah saja dianggap iklan & dipajaki tinggi. Krn pemrintah brpikir dokter pasti byk uangnya. Pdhal dkter jg manusia yg punya kluarga, perlu hidup, & utk update ilmu jg sangat mahal

    BalasHapus
  19. Pdhal srg kali penyakit tuh krn gaya hidup. Kalo anda bisa keluar uang banyak utk rokok, makan tdk bergizi, beli outfit mahal tp susah buat olahraga, dll , tapi giliran sakit gak sabaran amat, mnganggap berobat mahal. Memang sehat tu mahal Gan!!! Kalo anda sakit baru kerasa.

    BalasHapus
  20. Bwt yg nulis "ada prjanjian tertulis antara dokter,RS & perusahaan farmasi" : dokter atw RS bisa aja slalu nulis resep obat generik, tp perush farmasi bs mmbuat prjanjian jg dgn apotek/apoteker yg mndpt resep dr dokter utk mmberikn obat paten dgn pmbagian keuntungan, dan ini banyak trjadi. Kalo anda yg jadi dokter, apa anda gak mikir "aq yg sekolah, yg nulis resep, yg mesti awasi efek smping & dikomplain kl obat gak manjur atw anda efek smping yg gak diharapkan, knapa aq gak boleh nulis resep obat paten yg wktu sekolah jg dpelajari?" Pdhal, mskipun katanya obat paten mcm2 merk dgn isi yg sama (mestinya) efeknya sama, tp faktanya di lapangan tdk begitu. Obat paten yg isinya sama ada yg harganya kyk bumi & langit, krn memang factory penemunya tdk mmbuka 100% bhn aktif yg mereka formulasikan. Kadg2 beda di konsentrasinya,atw ada tambahan bahan yg mgkin kecil/susah diidentifikasi tp menentukn.Perlu jam terbang tinggi utk tahu yg begini. Kadg px dgn penyk kronis aja bsa merasakn prbedaannya.

    BalasHapus
  21. Bwt agan - agan yg memang peduli kesehatan, jika memang ada yg ingin diketahui atw tdk dipahami ttg seputar kerja dokter, bisa bertanya atw berdiskusi dgn dokter saat memeriksakan diri. Memang ada dokter2 yg kurang pndai berkomunikasi, sok pinter, meremehkan, dsb yg membwt agan kesal. Tp tdk semuanya seperti itu. Byk sekali dokter yg pandai & komunikatif (kadg2 baru terlihat jg kalo agan bertanya), tdk jarang jg meringankan biaya/menggratiskan biaya bagi mreka yg kurg mampu. Tp scr umum, anda harus membayar mahal utk dokter2 sperti itu, krn mereka srg tdk prktek pribadi ttp di RS, jd mereka jg tdk mnarik bayaran scr lgsung.
    Kalo agan2 hanya mengeluh tp tdk mau bertanya, dokter nya gak tau klo agan gak ngerti.
    Smoga mmbantu...

    BalasHapus
  22. Katanya dokter kelas dunia... sepesialis lis lis!
    Profesor Dr, dr, Ir Mak Datuk Wibawa... nama dan gelar saja sudah bikin repot.

    Operasi usus buntu bisa bikin jantungan gimana sih Dr, dr Mat Indon.

    Orang Jakarta kalo sakit perut ke, muntaber ke, gatal gatal ke, masuk angin ke berobatnya ke Malaysia.

    Puuuuuuui!

    BalasHapus
  23. Mari kita lakukan pengadilan rakyat bagi semua koruptor yang tak teradili, merdeka bagi rakyat indonesia

    BalasHapus
  24. "...merdeka bagi rakyat indonesia."

    Apa artinya kemerdekaan bagi elu kalo ratusan juta rakyat merempat di negara orang ching ching.

    Negaramu dijajahi kemiskinan ching. Ngerti lu ching?

    BalasHapus
  25. William L.Tjandra3 Mei 2011 pukul 12.16

    @kia, yang anda tulis mengenai comment saya memang ada benarnya juga, saya akui kalo SEHAT ITU MAHAL, akan tetapi bagaimana dengan Kecelakaan ?
    banyak kasus kasus dikota saya tinggal sekarang...
    ada seorang pengendara motor tertabrak, dan begitu sampai dirumah sakit, hanya ....
    aah saya malas mau berdebat lewat forum ini, yang jelas sistem di indonesia ini LAMBAT !
    bahkan saya sendiri termasuk dalam sistem LAMBAT ini.... sedih..
    untuk kasus "kecelakaan" itu, saya no comment aj, sudah almarhum... ga guna dibahas lagi

    BalasHapus
  26. William L.Tjandra... ini pengalaman Ane semasa mahu naik pesawat Air Asia di bandara KL@Malaysia ke Jakarta.

    Penumpang berjalan (atas tarmac) di depan Ane lumayan banyak. Ane merasa ada sesuatu yang tidak betul. Perjalanan Ane terhambat@teralu perlahan. Ane marah marah... ooooo baru Ane sadar yang di depan Ane kan orang orang Indonesia.

    Waaaah dia orang berjalan dengan santai dan berlenggang! Parah!

    *Ada betulnya apa yang Kasino bilang... mahu perang (musuh sudah di depan mata) kok mahu buka tikar... 'Meeting dulu ching' Faaaayah!

    BalasHapus
  27. @William L.Tjandra (jg agan2 semua): yang jelas, dunia kesehatan & kedokteran dimanapun, adl bagian dr SISTEM. dan tdk ada sistem yg sempurna. Tp yakinlah, didalam satu sistem -apapun- selalu ada org2 yg berusaha melakukan dan berusaha melakukan yg terbaik yg dia bisa...! Jangan digeneralisasi, satu kali hal yg buruk dlm sistem, lalu seterusnya pun selalu & akan selalu buruk. Di luar, kelihatannya sempurna dan lebih baik, tp mereka terbantu antr lain dgn teknologi yg sdh jadi budaya. Saat ini, kelebihan mereka mnjadi kekurangan (sistem) qt. Tp kl tdk ada yg masuk ke dlm sistem itu & berusaha melakukan prbaikn, ya tetap tdk akan berubah.

    BalasHapus
  28. gue suka merhati'in komengnya William L.Tjandra ama Kia.....masing2 kuat dan punya alasan realistis....
    mencapai solusi mungkin belum tapi minimal sudah ngasih contoh ke yang laen ( termasuk gue )bagaimana berkomentar di forum beginian.

    jujur aja.......lebih banyak komeng rusuh dibandingin yang membangun dan sopan.

    buat TS yang sangat mengagungkan negara tetangga......gak masalah cara penyampaiannya but makin kesini makin kelihatan......kalo TS sebenarnya gak seberapa isi otaknya apalagi dibandingin ama 2 TS diatas gue.

    BalasHapus