2 Maret 2011

Asal-Usul Kata 'Mata Keranjang' Dan 'Hidung Belang'

Mata Keranjang

Isitilah 'mata keranjang' berasal dari bahasa Arab yang disalah pahami. Awalnya, "matakeranjang" ditulis dalam tulisan Arab gundul, yang terdiri dari huruf mim digandeng dengan alif, dan ta[dibaca: mata]. Selanjutnya, kaf digandeng dengan ra, kemudian menyusul jim dan ngain yang saling berangkai. Karena huruf "kaf" disatukan dengan "ra", maka orang Indonesia pun membacanya "keranjang". Pada masa itu, kata depan "ke" sering digabung penulisannya dengan kata yang mengikutinya, yaitu "ranjang". Hasilnya, jadilah istilah berbahasa Arab ini dibaca "Mata Keranjang". Padahal kalau diterjemahkan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan [EYD], seharusnya dibaca "Mata ke Ranjang".
© haxims.blogspot.com
Selain itu, makna sebenarnya dari istilah ini adalah seorang laki-laki atau perempuan yang saking terpesonanya melihat lawan jenisnya, maka pikirannya selalu mengarah "ke ranjang"





Hidung Belang

Istilah ini muncul pertama kali di Jakarta [Batavia] pada awal zaman penjajahan Belanda, tepatnya sekitar abad ke-17. Pada saat itu, orang-orang Belanda yang datang ke Indonesia hanya para laki-lakinya. Mereka belum membawa istri dan keluarga karena Indonesia adalah tanah jajahan yang baru bagi mereka. Tak heran, mereka sering dilanda rindu pada istri. Hal ini mendorong mereka mengambil perempuan pribumi untuk dijadikan istri simpanan sementara.


Salah satu perempuan Indonesia yang terlibat skandal dengan laki-laki Belanda, bernama Saartje Specx. Saartje adalah anak angkat seorang pejabat Belanda, Jan Pieterzoon Coen. Adapun kekasih gelapnya adalah seorang perwira gubernur jendral Belanda yang bernama Pieter Cortenhoeff.

Pada suatu ketika, mereka berdua tertangkap basah sedang bercumbu dikamar bapak angkat Saartje, Coen. Tentu saja Coen sangat marah. Ia menuduh si pemuda melakukan zina, dan melaporkan perbuatannya kepada pihak berwajib. Keduanyapun ditahan.
Pada akhirnya, Pieter Cortenhoeff dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukumuan gantung di tengah kota. Namun sebelum menjalani hukuman, hidung pemuda Belanda itu dicorengi arang hingga tampak belang. Sejak itu, semua orang yang tertangkap basah sedang berzina, ditangkap dan dicorengkan arang pada hidung / wajahnya.


Sumber : http://haxims.blogspot.com/2011/02/asal-usul-kata-mata-keranjang-dan.html

11 komentar:

  1. PERTAMAX!!!!!!!!!!!!!!
    soRyy bruvH gw duLUan,,hahhaaaa

    BalasHapus
  2. *sedih...keduluann..*
    hiks...hiks...hiks...keduax gan...!!!

    mata keranjang = mata selalu melihat ke ranjang alias dipan.

    BalasHapus
  3. PERTAMINAXXXX.....


    lebih....
    dari...
    sekedar...


    PERTAMAXXXX......

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  5. anonim diatas kami warga Malang mendukung 100 %.........

    BalasHapus
  6. oh baru tau artix n sejarahnya.. thanks infox...(nd)

    BalasHapus
  7. untungnya yang dicoret pakai arang hidungnya, coba kalau anu nya. pasti jaman sekarang istilahnya hmmm apa coba?

    BalasHapus
  8. kuntul belang . . .

    wkwkwkwkwkwkwk

    BalasHapus
  9. istilah untuk hukuman sosial bagi yang melakukannya.

    tapi kalau NURDIN HALID kita sebut apa ya ?

    BalasHapus
  10. Nurdin lage Nurdin lage emang siapa sih dia, kagak ada nama yang laen, sesekali ganti ama nora,nuri ato nurlela kek...

    BalasHapus