8 Februari 2011

Surat Terbuka Dari Mahasiswa Indonesia di Mesir Untuk Annis Matta (SEKJEN PKS).


Sudah dua kloter evakuasi yang tiba di Indonesia pasca meledaknya "hari kemarahan" di Mesir. Saya pribadi berterimakasih kepada pemerintah dengan terselamatkannya 800 WNI dari jumlah total keseluruhan kurang lebih 6000 jiwa.

Keadaan Mesir saat ini, bisa dibilang secara global, terbagi menjadi dua kubu. Kubu pro-Mubarak dan kubu kontra. Masing-masing dari mereka, membuat pos dan men "sweeping" setiap orang yang lewat. Menanyakan mereka pro atau kontra Mubarak. Bahkan tidak jarang, mereka memukuli orang yang tidak se "Mazhab".

Demonstrasi juga terjadi di awal tahun 2011 yang dimana pada bulan-bulan ini, adalah hari-hari terakhir berlakunya Visa bagi banyak WNI. Kami tidak bisa memperbaharui visa karena kantor imigrasi tutup sejak meletusnya demonstrasi. Banyak sekali dari kami yang masa visanya kadaluarsa.

Warga negara asing selain Indonesia, sudah meninggalkan Mesir. Saya yang tinggal di Hay-10, Nasr City yang banyak ditempati oleh warga asing, sudah tidak melihat rekan-rekan dari India, Bangladesh atau Malaysia yang masih menetap. Itu artinya, kami satu-satunya warga asing yang menjadi sasaran empuk demonstran bila terjadi kerusuhan yang lebih besar.

Untuk Bapak Anis matta yang terhormat, saya membaca statemen-statemen anda yang "heroik" tentang 600 kader PKS yang mencoba bertahan dan membantu logistik demonstran. Dengan alasan yang saya kemukakan di atas, suara anda, bisa membunuh nyawa kami, bahkan kader anda sendiri.

Kami satu-satunya warga asing yang masih terperangkap di Mesir, kami bisa jadi korban kapan saja, bagaimana kalau statmen bapak ternyata di tayangkan oleh BBC dan dibaca warga Mesir?! Mereka bisa menyerang kami tanpa peduli kader PKS atau bukan.

Kami warga indonesia di Mesir, menghimbau kepada rekan-rekan WNI untuk tidak asal bicara bila diwawancarai media. Suara anda, taruhannya nyawa bagi kami.



Abdurrayid Muslim
Mahasiswa Tahun 3, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Da'wah. Al-Azhar Univ
Nasr City, Kairo
abdurrosyid_muslim@yahoo.com
20193829781

16 komentar:

  1. Biasa Orang yg cari muka kayak gitu "penjiLat"
    negara lain rusuh aja ikut campur. apalagi negara sendiri. bisa di acak" tuh ama kadernya.

    ga tau apa pasti orang mesir juga tersinggung.

    BalasHapus
  2. keadaan genting masih sempat aja pencitraan ni orang...

    BalasHapus
  3. pahlawan kesiangan, gak tau dia bikin blunder tapi seolah2 merasa terpuji...

    BalasHapus
  4. itu mesir bukan indonesia bung....

    BalasHapus
  5. dasar anis matta politisi kelas kampung ,tolol,cari muka ......ancur lu pks ...udah punya menteri kelas bego macem tifatul sembiring

    BalasHapus
  6. jangan heran nanti pks banyak ditinggal oleh kader2nya,wakil2nya banyak yang ASAL BACOT DOANG

    BalasHapus
  7. pentolan partai aja g punya otak...gimana kadernya....???

    BalasHapus
  8. Dasar bodoh sombong...........sanyangilah rakyat anda di sana...........selamatkanlah mereka.......

    BalasHapus
  9. gini nih jadinya.....agama di pakai politik....

    BalasHapus
  10. tolong semua baca curhatan hati alanda di twitter blog alanda kariza YG ISINYA MEMBUAT HATI TERENYUH TENTANG MAKNA KEADILAN DI REPUBLUK TERCINTA INI BETAPA HUKUM TELAH DIPERJUAL BELIKAN PANTAS INDONESIA TERUS DILANDA BENCANA KARNA KEKERASAN TELAH MENJADI BUDAYA, KETIDAKADILAN DIMANAMANA,

    BalasHapus
  11. INDONESIA JAGOAN BACOOOOOOTTT....!!!!!!!!!!!

    terutama politisi....bwahahahahahaha

    BalasHapus
  12. Anis Matta tidak pernah bicara seperti yang diberitakan oleh detik si pembohong


    http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/02/06/brk,20110206-311448,id.html

    BalasHapus
  13. makin tinggi pohon, makin kencang angin menerjang... sabar ya teman2

    BalasHapus
  14. makanya..., makin tinggi menjabat, seharusnya tambah bijak..., jangan sembarangan.

    BalasHapus
  15. manusia mana yang tidak melakukan kesilapan.........jadi ayo maafkan aja..........

    BalasHapus
  16. Memang paling enak kalo ngomentarin kejelakan orang. Padahal itu hanya prasangka. Kurangilah bicara tidak baik tentang saudaramu...

    BalasHapus