Ilmuwan Stanford University di Palo Alto, California, Amerika Serikat, merebut kembali gelar penulis huruf terkecil di dunia yang sempat lepas dari universitas itu pada 1990. Stanford University pertama kali meraih prestasi itu pada 1985.
Tulisan yang dibuat para ilmuwan itu begitu kecilnya sehingga tak terlihat oleh mata telanjang. Hurufnya tersusun dari unit berukuran subatomik sekecil 0,3 nanometer atau sekitar sepertiga dari sepermiliar meter.
Para ilmuwan membuat huruf "S" dan "U", huruf depan dari Stanford University dalam pola interferensi yang dibentuk oleh gelombang elektron kuantum di atas permukaan sekeping tembaga. Pola gelombang itu juga memproyeksikan hologram mungil dari data tersebut, yang dapat dilihat menggunakan mikroskop yang kuat. "Kami meminiaturkan ukuran mereka begitu drastis sehingga menghasilkan tulisan terkecil sepanjang sejarah," kata Hari Manoharan, asisten profesor fisika yang mengarahkan riset yang dilakukan mahasiswanya, Chris Moon, dan peneliti lainnya.
Upaya membuat tulisan terkecil itu telah memainkan peran dalam perkembangan nanoteknologi selama 50 tahun, berawal puluhan tahun sebelum kata nano dikenal. Pada 1959, seorang fisikawan terkemuka, Richard Feynman, membuat makalah berjudul "There's Plenty of Room at the Bottom" dan menyatakan bahwa tak ada penghalang fisik apa pun untuk membuat mesin dan sirkuit sekecil mungkin.
Feynman menawarkan hadiah US$ 1.000 bagi siapa saja yang bisa menemukan cara untuk menulis ulang sebuah halaman buku dengan huruf 25 ribu kali lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Skalanya sama dengan memasukkan seluruh isi Encyclopedia Britannica di atas kepala jarum pentul.
Uang itu tak tersentuh sampai 1985 ketika Tom Newman, insinyur listrik dari Stanford University, mampu menulis ulang halaman depan A Tale of Two Cities karya Charles Dickens dalam cetakan yang begitu kecil sehingga hanya bisa dibaca menggunakan mikroskop elektron. Newman memakai litografi sinar elektron untuk membuat tulisan itu.
Rekor itu terpecahkan pada 1990 ketika para ilmuwan perusahaan komputer IBM menulis tiga huruf itu dengan menyusun 35 atom xenon. Rekor baru yang dicetak ilmuwan Stanford kali ini 40 kali lipat lebih kecil daripada tulisan Newman dan empat kali lipat lebih kecil daripada inisial IBM.
Tulisan yang dibuat para ilmuwan itu begitu kecilnya sehingga tak terlihat oleh mata telanjang. Hurufnya tersusun dari unit berukuran subatomik sekecil 0,3 nanometer atau sekitar sepertiga dari sepermiliar meter.
Para ilmuwan membuat huruf "S" dan "U", huruf depan dari Stanford University dalam pola interferensi yang dibentuk oleh gelombang elektron kuantum di atas permukaan sekeping tembaga. Pola gelombang itu juga memproyeksikan hologram mungil dari data tersebut, yang dapat dilihat menggunakan mikroskop yang kuat. "Kami meminiaturkan ukuran mereka begitu drastis sehingga menghasilkan tulisan terkecil sepanjang sejarah," kata Hari Manoharan, asisten profesor fisika yang mengarahkan riset yang dilakukan mahasiswanya, Chris Moon, dan peneliti lainnya.
Upaya membuat tulisan terkecil itu telah memainkan peran dalam perkembangan nanoteknologi selama 50 tahun, berawal puluhan tahun sebelum kata nano dikenal. Pada 1959, seorang fisikawan terkemuka, Richard Feynman, membuat makalah berjudul "There's Plenty of Room at the Bottom" dan menyatakan bahwa tak ada penghalang fisik apa pun untuk membuat mesin dan sirkuit sekecil mungkin.
Feynman menawarkan hadiah US$ 1.000 bagi siapa saja yang bisa menemukan cara untuk menulis ulang sebuah halaman buku dengan huruf 25 ribu kali lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Skalanya sama dengan memasukkan seluruh isi Encyclopedia Britannica di atas kepala jarum pentul.
Uang itu tak tersentuh sampai 1985 ketika Tom Newman, insinyur listrik dari Stanford University, mampu menulis ulang halaman depan A Tale of Two Cities karya Charles Dickens dalam cetakan yang begitu kecil sehingga hanya bisa dibaca menggunakan mikroskop elektron. Newman memakai litografi sinar elektron untuk membuat tulisan itu.
Rekor itu terpecahkan pada 1990 ketika para ilmuwan perusahaan komputer IBM menulis tiga huruf itu dengan menyusun 35 atom xenon. Rekor baru yang dicetak ilmuwan Stanford kali ini 40 kali lipat lebih kecil daripada tulisan Newman dan empat kali lipat lebih kecil daripada inisial IBM.
Sumber : http://memobisnis.tempointeraktif.com/hg/sains/2009/02/05/brk,20090205-158578,id.html
pertamax,,,,,,,,,,
BalasHapustulisane nengdi....???
BalasHapusTulisannya saking kecilnya sampai ndak bisa dilihat di sini. Harap maklum. xixixixixi
BalasHapuspertamax coy...
BalasHapusHebat tuh,,, bisa dimanfatkan untuk perkembangan tekhnologi,,,,
BalasHapus