12 Februari 2011

Hampir Semua Wayang Koleksi Radya Pustaka Palsu?

Ki Manteb Sudarsono tengah mencermati wayang yang menjadi koleksi Museum Radya Pustaka Solo, Selasa (8/2).

Dalang kondang Ki Manteb Sudarsono secara khusus menyambangi museum tertua di Indonesia Radya Pustaka. Kedatangannya kali ini dalam rangka melihat bukti akurat terkait adanya dugaan pemalsuan wayang yang menjadi koleksi museum Radya Pustaka. Dengan hasil pengamatannya secara langsung, Ki Manteb menyebut dan mengakui bahwa hampir seluruh wayang yang ada di Radya Pustaka adalah palsu.

Ki Manteb mengamati secara seksama satu per satu wayang peninggalan raja Pakubuwono (PB) dari balik kaca. Hasilnya, ia menyebut sebagian besar wayang yang terpampang di bagian depan setelah pintu masuk museum adalah hasil salinan. “Seperti contohnya wayang Putren yang asli cuma tinggal satu, lalu wayang Gedhogini masih kurang antara 5 sampai 6 jumlahnya, begitu juga dengan wayang Tengenmasih kurang antara 9 sampai 10. Hanya Putren yang masih menyisakan aslinya itu pun cuma tinggal satu,” ujarnya kepada para wartawan di Museum Radya Pustaka, Selasa (8/2).

Saat ditanya soal alasannya dengan menyebut sejumlah wayang di Museum Radya Pustaka adalah dapat dilihat dari ciri fisiknya. “Kalau Dalang seperti saya melihat wayang seperti ini akan dapat ketahuan asli atau palsu. Ini palsu karena dedege luwih cendek (perawakannya lebih pendek) atau kurang tinggi, padahal wayang asli itu perawakannya tinggi. Belum lagi warnanya yang tidak seperti wayang asli,” lanjutnya.

Secara terpisah, Ketua II Komite Museum Radya Pustaka, Sandjata, mengaku sedikit kecewa dengan kehadiran Dalang Ki Manteb Sudarsono yang menurutnya datang tanpa permisi dulu. “Saya itu seperti kecolongan saja. Wong saya itu kan ibaratnya yang punya tempat ini, lha kok tiba-tiba datang seperti tanpa permisi terlebih dahulu dan untuk apa kedatangannya,” katanya.

Sementara tanggapannya mengenai pernyataan Ki Manteb yang menyebut hampir semua koleksi wayang di Radya Pustaka ini adalah palsu, pihaknya mengaku tidak menahu soal hal tersebut. “Terus terang saja, saya masuk (bekerja) pertama kali di sini memang sudah seperti ini keadannya,” pungkasnya.

Sumber : http://sosial.timlo.net/baca/6967/hampir-semua-wayang-koleksi-radya-pustaka-palsu

4 komentar:

  1. pertamaxx gan ! numero uno.

    BalasHapus
  2. buang badan buang baddan.. aslinya jual keluar aja buang badan buang badan...

    BalasHapus
  3. haha dasar mat' indon budaya sendiri pun tak dijaga.. kahkahkah

    BalasHapus
  4. bukannya gak di jaga mallon tapi malingnya merajalela ya malingsia gebleg ...............

    BalasHapus