17 Januari 2011

Ranking - Ranking Negara di Dunia

A. Largest Population: (1) Cina 1,31 milyar penduduk, (2) India 1,08 milyar, (3) Amerika Serikat 297 juta, (4) Indonesia 222 juta, (5) Brazil 180 juta, (6) Pakistan 157 juta…(9) Jepang 128 juta, (13) Vietnam 82 juta, (14) Filipina 81 juta, (19) Thailand 63,5 juta.

Bandingkan dengan data tahun 1950: (1) Cina 555 juta penduduk, (2) India 358 juta, (3) Amerika Serikat 158 juta, (4) Rusia 103 juta, (5) Jepang 84 juta, (6) Indonesia 80 juta.

Estimasi majalah Economist untuk tahun 2050 (dengan tingkat pertumbuhan penduduk seperti saat ini): (1) India akan memiliki 1,5 milyar penduduk, (2) Cina 1,32 milyar (3) Amerika Serikat 395 juta (4) Pakistan 304 juta (5) Indonesia 284 juta.

B. Most Male Population (negara dengan jumlah pria per 100 wanita terbanyak): (1) Uni Emirat Arab 214 pria per 100 wanita, (2) Qatar 206, (3) Kuwait 150, (4) Bahrain 132, (5) Oman 128, (6) Arab Saudi 117.

C. Most Female Population (negara dengan jumlah pria per 100 wanita tersedikit): (1) Latvia 84 pria per 100 wanita, (2) Estonia 85 (3) Ukraine 85 (4) Armenia 87 (5) Lesotho 87 (6) Lithuania 87 (7) Rusia 87.

D. Biggest Cities (berdasarkan jumlah penduduk tahun 2005): (1) Tokyo 35 juta penduduk, (2) Mexico City 19 juta (3) New York 18,5 juta (4) Mumbai – India 18,3 juta (5) Sao Paolo-Brazil 18,3 juta (6) New Delhi 15,3 juta (7) Kolkata – India 14 juta (8) Buenos Aires-Argentina 13,3 juta (9) Jakarta 13,2 juta (10) Shanghai 12,7 juta…(19) Manila 10,7 juta.

E. Kota dengan Highest Quality of Life (index New York = 100, November 2005): (1) Zurich – Switzerland 108 (2) Geneva-Switzerland 108 (3) Vancouver – Canada 107,7 (4) Vienna – Austria 107,5 (5) Auckland – New Zealand 107,3.

F. Kota dengan Lowest Quality of Life (index New York =100, November 2005): (1) Baghdad 14,5 (2) Brazzavile – Congo-Braz 30,3 (3) Bangui – Republik Afrika Tengah 30,6 (4) Khartoum – Sudan 31,7…(31) Yangon – Myanmar (39) Tehran – Iran

Untuk E dan F, indeks didasarkan pada 39 faktor mulai dari fasilitas rekreasi hingga stabilitas politik.

G. Biggest Economies* (berdasarkan Gross Domestik Produk – GDP): (1) Amerika Serikat 11,7 trilyun dolar (2) Jepang 4,6 trilyun dolar (3) Jerman 2,7 trilyun dolar (4) Inggris 2,1 trilyun dolar (5) Perancis 2 trilyun dolar (6) Cina 1,9 trilyun dolar…(11) Korea Selatan 679 milyar dolar (13) Australia 637 milyar dolar (20) Taiwan 305 milyar dolar (23) Indonesia 257 milyar dolar (24) Arab Saudi 250 milyar dolar (41) Singapura 106,8 milyar dolar

• jangan lupa dibagi jumlah penduduk nantinya…he..he

Majalah Economist juga mempunyai cara penghitungan menarik untuk mengukur exchange rate mata uang sebuah negara terhadap dolar, untuk menilai apakah mata uang yang bersangkutan bisa dikategorikan sebagai under-valued currency atau over-valued currency. Indeks yang digunakan adalah harga sebuah hamburger Big Mac punya McDonald di negara bersangkutan lalu dikonversi ke dolar Amerika. Ini dia hasilnya:

H. Countries with the most under valued currencies (as of May 2006):
(1) Cina, dengan harga Bic Mac 1,3 dolar (2) Macau 1,39 dolar (3) Malaysia 1,52 dolar (4) Argentina 1,55 dolar (5) Hong Kong 1,55 dolar (6) Thailand 60 baht=1,56 dolar (7) Indonesia 14,600 rupiah = 1,57 dolar (8) Filipina 85 peso=1,62 dolar

I. Countries with the most over-valued currencies (as of May 2006): (1) Norwegia dengan harga sebuah Bic Mac 7,05 dolar (2) Eslandia 6,37 dolar (3) Oman (!) 6,39 dolar (4) Switzerland 5,21 dolar (5) Denmark 4,77 dolar.

J. Largest Bilateral and Multilateral Donor: (1) Amerika Serikat telah memberi bantuan luar negeri sebesar 19 trilyun dolar (2) Jepang 8,9 trilyun dolar (3) Perancis 8,4 trilyun (4) Inggris 7,8 trilyun dolar (5) Jerman 7,5 trilyun dolar (6) Belanda 4,2 trilyun

K. Largest Recipients of bilateral and multilateral aid: (1) Irak 4,6 trilyun dolar (2) Afghanistan 2,1 trilyun (3) Vietnam 1,8 trilyun (4) Etiopia 1,8 trilyun…(7) Cina 1,6 trilyun (11) Bangladesh 1,4 trilyun (13) Rusia 1,3 trilyun (29) Bosnia 671 milyar dolar (44) Israel 479 milyar (45) Kamboja 478 milyar dolar (48) Filipina 463 milyar dolar (60) Malaysia 290 milyar dolar (68) Mongolia 262 milyar dolar

Ternyata, Indonesia tidak masuk dalam list 68 besar negara penerima bantuan asing, tidak seperti negara tetangga Vietnam, Filipina atau Malaysia misalnya. Artinya, mereka yang berteriak-teriak atas nama nasionalisme bahwa Indonesia terlalu bergantung pada bantuan asing mungkin sekarang harus mulai tutup mulut karena teriakan itu sama sekali tidak berdasar.

L. Ranking Negara berdasarkan Total Pengeluaran untuk Research & Design (R&D) (perhitungan berdasarkan persentase terhadap GDP): (1) Israel 4,3% (2) Swedia 4,2% (3) Finlandia 3,4% (4) Jepang 3,12% (5) Eslandia 3,10% (6) Korea Selatan 2,6% (7) Amerika Serikat 2,59% (8) Switzerland 2,57% …(15) Singapura 2.13% (23) Cina 1,31% (33) India 0,84% (37) Malaysia 0.69% (43) Venezuela 0,46% (44) Kolumbia 0,40% (45) Mexico 0,40%.

Dalam hal alokasi anggaran untuk riset, Indonesia sama sekali tidak muncul dalam list. Maka tidak perlu heran kalau kita banyak tertinggal di segala bidang. Karena tidak ada riset memadai, kita lebih banyak bekerja berdasarkan insting, daripada berdasarkan riset yang mengakumulasi dan memanfaatkan pengetahuan.

Berikutnya, soal bisnis, birokrasi dan korupsi mungkin bisa digambarkan dengan kategori berikut:

M.Number of days taken to register a new company: (1) Haiti 203 hari (2) Laos 198 hari (3) Congo 155 hari (4) Mozambique 153 hari (5) Brazil 152 hari (6) Indonesia 151 hari (7) Angola 146 hari

sementara negara dengan birokrasi termudah untuk membuka perusahaan: (1) Australia 2 hari (2) Canada 2 hari (3) Denmark 5 hari (4) Amerika Serikat 5 hari (6) Singapura 6 hari…(12) Hong Kong 11 hari.

Tentu saja, lamanya proses birokrasi untuk mendaftarkan perusahaan adalah salah satu faktor penyebab tidak kompetitifnya sebuah negara dan enggannya investor menanamkan modal.

N. Business software piracy (persentase software yang dibajak, data tahun 2004): (1) Vietnam 92% (2) Ukraina 91% (3) Cina 90% (4) Zimbabwe 90% (5) Indonesia 87% (6) Rusia 87%.

O. Ranking berdasar jumlah pemenang Hadiah Nobel periode 1901-2005

Nobel Perdamaian: (1) Amerika Serikat 17 orang (2) Inggris 11 orang (3) Perancis 9 orang (4) Swedia 5 orang (5) Belgia 4 orang.

Nobel Ekonomi: (1) Amerika Serikat 29 orang (2) Inggris 8 (3) Norwegia 2 orang (4) Swedia 2 orang (5) Perancis 1 orang

Nobel Sastra: (1) Perancis 14 orang (2) Amerika Serikat 12 orang (3) Inggris 10 orang (4) Jerman 7 orang (5) Swedia 6 orang

Nobel Kedokteran: (1) Amerika Serikat 49 orang (2) Inggris 21 orang (3) Jerman 14 orang (4) Swedia 7 orang (5) Perancis 6 orang

Nobel Fisika: (1) Amerika Serikat 47 orang (2) Inggris 19 orang (3) Jerman 18 orang (4) Perancis 8 (5) Belanda 6 orang (6) Rusia 6 orang…(15) India 1 orang

Nobel Kimia: (1) Amerika Serikat 41 orang (2) Inggris 22 orang (3) Jerman 14 orang (4) Perancis 7 orang (5) Switzerland 6 orang.

P. Negara dengan pengeluaran bidang kesehatan tertinggi (berdasarkan persentase terhadap GDP): (1) Amerika Serikat 15,2 persen (2) Switzerland 11,5% (3) Jerman 11.1% (4) Kamboja 10,9% (5) Eslandia 10,5%

Q. Negara dengan pengeluaran bidang kesehatan terendah (persentase terhadap GDP): (1) Kongo 2% (2) Pakistan 2,4% (3) Somalia 2,6% (4) Iraq 2,7%…(8) Myanmar 2,8% (11) Indonesia 3,1% (29) Malaysia 3,8%.

Masih banyak data dari kiriman majalah The Economist ini. Misalnya ranking berdasarkan human development index, pemilikan televisi berwarna, jumlah surat kabar, presentase pemilik komputer dan pengguna internet dan sebagainya.

Sumber : http://berita-terupdate.blogspot.com/2011/01/ranking-negara-negara-di-dunia.html

4 komentar:

  1. di negara kita,research ga dihargai oleh pemerintah...yg mereka pikirin cuma ekonomi doang...gimana negara kita mau maju?

    BalasHapus
  2. betul betul betul !
    se7 komen diatas !
    pemerintah aja bobrok !
    apalagi pssi-nya !

    BalasHapus
  3. SINGAPORE: Malaysia improved its global standing in Ernst & Young’s 2010 Globalisation Index after it was ranked 27th, below Australia but above the United States.

    In the 2009 index, Malaysia was placed 33rd.
    The index measures the world’s 60 largest economies according to their degree of globalisation relative to their Gross Domestic Product (GDP).

    The Globalisation Index, which covers the period from 1995 to 2014, has five criteria of openness to trade, capital movements, exchange of technology and ideas, labour movements and cultural integration.

    Malaysia, although ranked 27th, had the same overall composite score of 4.43 as Australia, ranked 26th, while the United States ranked 28th, scoring 4.41.

    In 2009, Malaysia’s composite score was 3.89.
    The index released by Ernst & Young today showed Malaysia, on a scale of one to 10, attained 6.2 on openness to trade and 5.04 on capital movements.

    The country scored 4.13 on cultural integration but did poorly on labour movements with a score of 3.37, and 3.16 on exchange of technology and ideas.

    Singapore (6.78) is ranked third after Hong Kong (7.48) and Ireland (7.34).
    Thailand is ranked 37th with a score of 3.77, the Philippines at 38th with 3.74, and Indonesia in 56th spot with 3.0.

    Ernst & Young also said the 60 economies would continue to globalise steadily between now and 2014, driven by the continued global economic recovery, technological innovation and the rise of emerging markets. — Bernama

    Sumber:
    http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2011/1/25/nation/7863557&sec=nation

    BalasHapus
  4. Hey ching... tentunya lu bisa baca tapi nggak ngerti ya?

    Paaaayah lu. Hanya bisa ngerti bahasa Jowo!

    BalasHapus