16 Januari 2011

Melebihi Target, Satelit Pertama Buatan Indonesia Masih Mengorbit!


Lapan-Tubsat, satelit pertama buatan Indonesia, berulang tahun ke-4 pada 10 Januari 2011. Padahal, dalam rancangan awal, satelit ini diperkirakan hanya akan berusia tidak lebih dari dua tahun. Ternyata masa hidup satelit ini melampaui target. Keberhasilan ini merupakan suatu pembuktian bahwa engineer Indonesia mampu membuat satelit yang andal.

Menurut Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan, Prof. Dr. Ing. Soewarto Hardhienata, Dipl. Ing., Lapan-Tubsat masih berfungsi dengan baik dan masih terus memberikan gambar dari ruang angkasa. ”Bahkan, jika tidak ada anomali, Lapan-Tubsat masih akan terus beroperasi hingga beberapa tahun lagi,” ujarnya. Soewarto mengatakan, ”ini merupakan hal yang luar biasa bagi sebuah satelit mikro karena banyak satelit semacam ini hanya berusia dua tahun” ia mengungkapkan.

Lapan-Tubsat merupakan satelit mikro atau satelit berukuran kecil dengan bobot 57 kg. Satelit ini berorbit polar atau mengelilingi bumi dengan melewati kutub. Satelit tersebut melewati wilayah Indonesia sebanyak dua kali per hari. Selama empat tahun, Lapan-Tubsat telah menghasilkan berbagai video pemantauan bencana misalnya gunung meletus, pemantauan kebakaran hutan, dan pemantauan perkembangan jembatan Suramadu.

Bahkan, menurut Kepala Bidang Teknologi Ruas Bumi Dirgantara Lapan, Chusnul Tri Judianto, ST, Lapan dapat mengambil gambar letusan Gunung Merapi pada 2010. Saat itu, satelit-satelit penginderaan jauh milik negara-negara maju, tidak dapat mengambil gambar gunung itu karena seluruh wilayah udara di Merapi tertutup awan akibat erupsi.

”Inilah kelebihan Lapan-Tubsat. Satelit ini dapat digerakkan, sehingga mampu 'melirik' dari sisi samping wilayah yang ingin dilihat. Pada satu hari itu, hanya Lapan-Tubsat yang berhasil melihat Merapi dari 650 kilometer di atas permukaan bumi,” ujar Chusnul.

Program pengembangan satelit terus berkembang. ”Sekarang, penguasaan teknologi satelit sudah berjalan di Indonesia dan ini akan terus dilanjutkan,” Soewarto menjelaskan. Saat ini, Lapan sedang membangun dua satelit yaitu Lapan-A2 dan Lapan-Orari. Kedua satelit yang disebut Twin-Sat atau Satelit Kembar berorbit ekuatorial, sehingga akan melewati Indonesia lebih banyak dari Lapan-Tubsat, yaitu 14 kali per hari. Kedua satelit akan mengemban misi untuk mitigasi bencana. Rencananya Twin Sat akan diluncurkan pada 2011 ini dengan menggunakan roket India.

Lapan-A2 akan membawa muatan AIS (Automatic Identification System) untuk mengindentifikasi kapal laut di perairan Indonesia dan kamera video dengan cakupan tiga kali lebih lebar dari Lapan-Tubsat. Lapan-Orari akan membawa muatan voice repeater dan APRS Repeater untuk komunikasi anggota Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) saat bencana. Satelit ini juga akan membawa ADI star (Attitute Determination Instrument). Instrumen ini akan mengeluarkan cahaya seperti bintang yang terlihat dari bumi dengan mata telanjang. ADI star bertujuan untuk menguji sistem pengendalian sikap satelit. Mantan Kepala Pusat Teknologi Elektronika Dirgantara Lapan, Drs. Toto Marnanto Kadri, menjelaskan apabila cahaya menyorot ke titik yang sama selama satelit lewat di tempat yang ditentukan, artinya sistem pengendalian sikap satelit berjalan dengan baik.

Lapan-Orari juga akan membawa Imager Experiment . Hasil muatan ini akan menyerupai data citra satelit penginderaan jauh. Imager pada Lapan-Orari masih bersifat eksperimen. ”Nantinya, imager tersebut akan digunakan pada satelit Lapan berikutnya, yaitu Lapan-IPB,” ujar Toto. Satelit Lapan-IPB adalah satelit kerja sama Lapan dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Satelit ini nanti akan mendukung program ketahanan nasional di bidang pangan.

Indonesia sangat memerlukan satelit. Toto memaparkan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas sehingga membutuhkan suatu alat pengamatan dan komunikasi yang dapat mencakup seluruh wilayah. ”Satelit merupakan alat yang paling baik untuk kebutuhan tersebut karena biayanya murah,” kata Toto.

Soewarto menegaskan, kunci untuk penguasaan teknologi ini adalah sumber daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan dan transfer teknologi dari para peneliti senior kepada peneliti junior.

Sumber : http://beritahankam.blogspot.com/2011/01/melebihi-target-satelit-pertama-buatan.html

14 komentar:

  1. Siipp...MAju terus percaya Indonesia Pasti Bisa. Tapi nanti ga boleh nebeng lagi pake Roket India. tar Buat Roket ndri. trus jatuhinnya dinegara tetangga....hahaha

    BalasHapus
  2. anonim d ats,,,,'
    bneR bnget tuh ntar smua'y musti bkin ndiri,,,,,'
    bravo INdonesia,,,'
    kereeeeeeeeN euY

    BalasHapus
  3. @anonim 1 : wkwwkwk...sarap ente gan... :D

    kalo jatuh satelit'y kan yg rugi negara kita,cape" buat malah di do'ain jatuh...wkwkwkkw

    BalasHapus
  4. ANONIM ATAS GW OON, YG DIMAKSUD ANONIM 1 ROKET NYA BKN SATELIT NYA..

    BalasHapus
  5. untuk semua anak bangsa teruskan semua ini, untuk yang masih bertikai please deh berhenti bertikai, satukan misi membangun indonesia tercinta

    BalasHapus
  6. Anonim 1&3 ...Lucu abizzzzzzzzzzzzzzz..wkwkwkwkwkw
    seperti yg pernah orang2 katakan'tak ada kata terlambat' jika kita ingin maju.mari kita sama2 mendukung dn belajar utk ikhlas menghargai hasil karya anak negeri sendiri.selama ini mungkin kita trlena dn trll bangga dengan memakai/menggunakan hasil2 produk bangsa lain dengan alasan prestise.satu contoh kecil,ketika teman sy yg orang italia asli hendak pulang ke negaranya,sy minta d bawakan kaos bola'inter milan'.ketika kembali ke indoeisa mm ia membawak aq kaos tsb dgn bunkusa yg rapi serta msh trsegel,lalu dia katakan pd sy bahwa sy g perlu bangga dgn kaos tsb krn trnyata kaos itu asalnya dr TANAH ABANG!!dn sampai d italia hanya d ganti kata''MADE IN'' nya saja!!

    BalasHapus
  7. Yipeeee...,
    kemajuan ada untuk kita nikmati..., bukan untuk kita sombongkan...
    (jangan kayak tetangga..., ngerti maksud gue kan...???)
    Pokoknya...,
    HIDUP RI...!!!
    MAJU TERUS PANTANG MUNDUR...!!!

    BalasHapus
  8. wah..sesama anonim kok gak akur..gmn mau maju klo di dalam masih gak akur gini :)

    BalasHapus
  9. tenang aja gan...,
    nanti kalo ada malingsial nyasar ke sini, mereka yg tadinya ga' akur bisa bersatu padu lho...
    lanjut gan...

    BalasHapus
  10. gk ada malingsia yg ngebacot!!! karena mereka gk kalah otak d banding kita!!! hahahahah
    malingsia tai asu...

    BalasHapus
  11. ayo indonesia dan malaysia jangan betengkar kita kan tetangga

    BalasHapus
  12. seminggu lagi qurban yess di kasih daging dari masjid buat bikin sate

    BalasHapus
  13. hebatt teruskan perjuangan mu anak bangsa

    BalasHapus
  14. kenapa shaun the sheep tidak tayang tgl 7 november di mnc tv ?mau tau jawaban nya lihat lah kalender di rumah anda

    BalasHapus