1 November 2010

Tutup Mulut Saat Bersin Tetap Bisa Menularkan Penyakit Dan Cara Menghilangkan Bersin

Batuk dan bersin merupakan penyakit menular, namun belum banyak  orang yang peduli untuk mencegahnya. Sebuah survei yang dilakukan di  tengah isu wabah swine flu menyajikan data satu dari empat orang belum  menutup hidungnya saat batuk atau bersin. (foto:  mynewsletterbuilder.com)

Batuk dan bersin merupakan penyakit menular, namun belum banyak orang yang peduli untuk mencegahnya. Sebuah survei yang dilakukan di tengah isu wabah swine flu menyajikan data satu dari empat orang belum menutup hidungnya saat batuk atau bersin. (foto: mynewsletterbuilder.com)

Batuk dan bersin merupakan penyakit menular, namun belum banyak orang yang peduli untuk mencegahnya. Sebuah survei yang dilakukan di tengah isu wabah swine flu menyajikan data satu dari empat orang belum menutup hidungnya saat batuk atau bersin.

Kebanyakan orang menggunakan tangan untuk menutup mulutnya, padahal para ahli kesehatan menyarankan penggunaan masker atau paling tidak menutup mulut dengan sapu tangan. Tangan bisa menjadi media penularan virus flu bila kita tidak segera mencuci tangan setelah bersin atau batuk.

"Bila kita menutup mulut dengan tangan saat batuk atau bersih, virus segera berpindah ke tangan. Kemudian kita menyentuh gagang pintu, perabot dan benda lain. Bila orang lain juga menyentuh benda-benda itu maka virusnya akan ikut terbawa," kata Nick Wilson, ahli kesehatan dari Otago University.

Wilson dan tim mahasiswa kedokteran secara tersembunyi mengamati kebiasaan orang di tempat umum saat batuk atau bersin. Mereka mengobservasi 384 orang di berbagai tempat umum seperti stasiun kereta, pusat perbelanjaan serta rumah sakit di kota Wellington, Selandia Baru. Kebiasan tersebut sebenarnya bukan cuma ada di Selandia Baru. Bila diperhatikan, masih sedikit orang yang punya kebiasaan menutup tangan saat batuk di Indonesia.

"Seharusnya saat kita sakit flu kita wajib menggunakan masker. Ini seharusnya kita jadikan budaya, termasuk dibiasakan pada anak-anak untuk mencegah penularan penyakit," kata dr.Soedjatmiko, Sp.A (K), dalam sebuah kesempatan.

Paling enggak enak kalau kita mulai bersin-bersin. Bangun tidur, bersin-bersin. Melihat kucing, bersin-bersin. Menghirup udara di luar, juga bersin-bersin. Sudah begitu, saat ada pemicunya, bersin tersebut tak juga mereda. Apa yang bisa kita lakukan bila hal ini terjadi? Tips dari majalah Women's Health mungkin bisa Anda coba:

1. Tutup jendela. Menutup jendela memang membuat udara lebih panas. Namun menghindari udara yang berkualitas buruk, atau ketika tanaman di luar rumah sedang berbunga, perlu dilakukan. Bila Anda memasang AC di dalam ruangan, pilih yang menggunakan filter, untuk membantu membersihkan udara di dalam rumah.

2. Ganti pakaian ketika pulang ke rumah. Ini memang hal biasa. Tetapi kadang-kadang karena keburu lapar atau kelelahan, Anda hanya mencuci tangan dan kaki, lalu makan. Mengganti pakaian setelah Anda beraktivitas di luar rumah dapat mengurangi jumlah alergen yang masuk ke dalam rumah melalui pakaian.

3. Kenakan sunglasses. Kacamata hitam dengan kualitas lensa yang baik akan menambahkan lapisan pelindung di antara serbuk spora di udara dan mata, atau bulu mata Anda.

4. Hindari sabun batangan. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Trends in Immunology, menggunakan sabun batangan dapat mengurangi lapisan pelindung pada kulit yang sebenarnya melindungi Anda dari alergi yang sifatnya musiman. Karena itu, sebaiknya Anda memakai sabun cair saja.


Sumber : http://suaramedia.com/gaya-hidup/kesehatan/31586-tutup-mulut-saat-bersin-tetap-bisa-tularkan-penyakit.html

1 komentar:

  1. Salam...
    Bersin adakalanya disebabkan gejala resdung. Hidung jadi gatal dan tersumbat. Untuk mengatasi permasalah ini, dapatkan kaedah di:

    Mencairkan kahak dan lendir yg membuatkan bersin, selsema dan hidung tersumbat

    Semoga sukses. Tq.

    BalasHapus