28 November 2010

Seragam Pinjaman Pak Guru

Siswa sekolah dasar menyambut kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang meninjau pengungsi korban letusan Gunung Merapi di Purwobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (3/11/2010). Presiden berjanji, pemerintah akan membantu pembangunan rumah-rumah warga yang rusak akibat letusan Gunung Merapi. Pembangunan akan dilakukan setelah kondisi Merapi dinyatakan aman.

Erupsi Merapi menjadi momentum ujian panggilan jiwa sejumlah guru. Di tengah kecemasan terhadap keluarga dan kesulitan pribadinya, sejumlah guru yang sempat dan masih mengungsi tetap aktif mengajar. Demi sebuah pengabdian.

Sunanto (55) sedikit bernapas lega. Mulai Jumat ini, guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 2 Pakem, Sleman, tersebut sudah bisa berangkat kembali mengajar dari rumahnya. Kamis kemarin, ia yang tinggal di Dusun Duwetsari, Desa Pakembinangun, Pakem, Sleman, itu sudah dapat kembali ke rumahnya karena dinyatakan aman.

Sepekan terakhir, Sunanto berangkat mengajar ke posko pendidikan di gedung PusatPengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika (P4TK) di Jalan Kaliurang Km 6,5, Sleman, dari pengungsiannya di daerah Godean, Sleman. Di pengungsian itu, ia dan keluarganya tinggal bersama 25 pengungsi lain yang masih terbilang kerabatnya.

Sejak erupsi 5 November, 23 guru dari total 26 guru SMP Negeri 2 Pakem terpencar di berbagai lokasi pengungsian. Sejak 19 November, mereka melanjutkan proses belajar-mengajar di gedung P4TK Matematika. Mereka berdatangan dari berbagai lokasi pengungsian untuk mengajar 236 muridnya sendiri dan sekitar 20 murid lain yang belum bisa pulang ke rumahnya.

Meski berangkat dari pengungsian, mereka tampil sebaik mungkin. Semua guru SMPN 2 Pakem rapi dalam seragam coklat tua tanahnya. ”Kami tetap ingin tampil baik di hadapan murid-murid,” kata Sunanto, Kamis (25/11).

Demi tampil baik itu bukan hal mudah lagi. Dari pengungsiannya, Sunanto dan beberapa guru lain pulang ke rumah mengambil seragam. Beberapa guru bahkan terpaksa meminjam seragam karena rumahnya di kawasan sangat berbahaya. ”Saya punya dua seragam, jadi yang satu saya pinjamkan ke teman saya. Rekan-rekan guru yang punya lebih dari satu seragam lainnya juga saling meminjamkan seragam,” kata Sunanto. Mereka tak terpikir membawa seragam saat mengungsi.

Dilematis

Mengajar dalam kondisi darurat sering kali dilematis bagi guru. Selama mengajar, kecemasan akan keluarga di rumah atau di pengungsian sering kali terlintas. Namun, perasaan itu harus ditepiskan sementara demi tugas sebagai guru.

Di tengah kalut, guru Matematika SMPN 2 Pakem, Tri Wahyuni (43), tetap memikirkan murid-muridnya. Ketika erupsi Merapi pada sebuah pagi, Tri kembali ke sekolah mengurus murid-muridnya usai mengantar anaknya yang masih TK di tempat aman. ”Senin pagi itu, Merapi erupsi cukup besar. Saya jemput anak saya yang masih sekolah di TK-nya lalu mengantar ke rumah agar aman. Saya sempat bimbang, mau kembali ke sekolah atau tetap bersama anak saya. Saya kembali ke sekolah karena anak saya sudah ada yang menunggu,” tuturnya.

Selama keadaan darurat, tugas mengajar jadi jauh lebih berat. Di tengah keterbatasan, guru harus lebih sabar dan perhatian pada murid-muridnya. Sebagian besar murid SMPN 2 Pakem harus mengungsi selama erupsi Merapi. Bahkan, empat di antaranya kehilangan rumah dan seluruh harta benda.

Namun, bencana itu justru meneguhkan panggilan jiwa sebagai guru. Di tengah masa darurat, Tri yang sudah 20 tahun mengajar justru menemukan arti pengabdian sesungguhnya. ”Di sinilah panggilan jiwa sebagai guru diuji,” katanya.

Mulai Jumat ini, sekolah darurat SMP Negeri 2 Pakem yang sepekan terakhir menempati gedung P4TK Matematika dipindah di SD Percobaan Pakem. Jam belajar geser pukul 13.00-16.15 karena bergantian dengan siswa SD yang mereka tumpangi.

Para guru itu harus mengajar lagi di sekolah darurat: dengan keterbatasan dan seragam pinjaman. Di sana ada pengabdian.


Sumber : http://masakiueda.wordpress.com/2010/11/26/seragam-pinjaman-pak-guru/

1 komentar:

  1. THANX PARA PAHLAWAN TANPA TANDA JASA.SEMANGAT BERJUANG KALIANLAH YG TELAH MEMBUAT MURID2MU MENJADI ORANG2 SUKSES..

    BalasHapus