Dua strain nyamuk malaria yang paling terkenal di Afrika berevolusi menjadi spesies baru, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkannya.
Penemuan ini dirasa sangat berimplikasi dalam upaya memerangi malaria. Karena itu berarti nyamuk pembawa penyakit ini bisa kebal terhadap strategi kontrol yang sekarang dijalankan.
Para ilmuwan memelajari nyamuk Anopheles, nyamuk utama penyebar malaria di sub-Sahara Afrika. Mereka menemukan dua jenis nyamuk baru dari genetik nyamuk tersebut, dua jenis baru itu muncul secara fisik identik.
"Dari studi baru ini, kita dapat melihat bahwa nyamuk berkembang lebih cepat dari yang kita duga dan sayangnya, strategi yang selama ini bekerja melawan satu strain nyamuk tidak efektif lagi terhadap yang lain." Dr Maria Lawniczak, salah satu peneliti dari Imperial College London.
"Sangatlah penting untuk mengidentifikasi dan memonitor perubahan genetik tersembunyi dalam nyamuk jika kita ingin berhasil melawan dan membasmi nyamuknya." tambah Lawniczak
Perbedaan genetik antara dua jenis nyamuk, yang dikenal sebagai M dan S, tersebar di seluruh DNA serangga, tulis para peneliti dalam Jurnal Science.
Perubahan pada jenis baru nyamuk malaria ini cenderung memengaruhi perkembangan, perilaku makan, dan reproduksi. Sehingga para peneliti harus membuat penelitian lanjutan yang terpisah untuk meneliti cara mereka menginfeksi manusia.
"Kita harus benar-benar tahu tabiat kedua jenis nyamuk baru ini. Agar malaria bisa dikendalikan, bukannya semakin parah" tambah Lawniczak
Sumber : http://oneblitz.blogspot.com/2010/11/awas-jenis-baru-nyamuk-malaria.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar