Rancangan gedung baru DPR yang bernilai Rp1,1 triliun (www.dpr.go.id)
"Kami tidak pernah pikirkan fasilitas seperti itu. Yang kami pikirkan adalah membangun suatu bangunan untuk memfasilitasi para anggota dewan saat ini dan lima puluh sampai seratus tahun ke depan masih layak pakai, dari sisi luasan, dari sisi kekuatan struktur, dan lain-lain," kata Mardiyan kepada wartawan di ruang rapat Pimpinan DPR RI, Jakarta, Senin 6 September 2010.
Penjelasan ini, kata dia, untuk meluruskan anggapan yang salah di tengah masyarakat mengenai isu fasilitas mewah dalam rencana pembangunan gedung itu.
Dalam merencanakan pembanguna gedung tersebut, lanjut Mardiyan, tim teknis Sekjen DPR bekerjasama dan mendapat masukan dari konsultan perencana dan tim dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Salah satunya adalah rencana dan perhitungan mengenai standar pembiayaan pembangunan gedung tersebut.
Untuk luasan kebutuhan ruangan 160 ribu meterpersegi (m2) dengan tapak bangunan kurang lebih seluas 11 hektar, ketinggian bangunan 36 lantai, dan segala fasilitasnya, ditemukan lah angka hasil perhitungan: Rp1.162.202.186.793.
Biaya ini, kata dia, untuk konstruksi dan struktur gedung dan terdiri dari: biaya konstruksi fisik (Rp1.125.074.721.000), biaya konsultan perencana (Rp19.126.270.257), biaya konsultan manajemen konstruksi atau MK (Rp16.876.120.815), dan biaya pengelolaan kegiatan (Rp1.125.074.720).
"Ini baru konstruksi fisik," tegas Mardiyan. Untuk interior, sambung dia, nanti akan ada penambahan biaya untuk menyempurnakan gedung ini yaitu untuk sekuriti sistem, mebel, dan biaya untuk IT.
Seluruh item biaya tersebut, lanjut Mardiyan, nanti akan melewati beberapa prosedur dan proses yang lain lagi. Jadi tidak serta merta ditetapkan pembangunan tersebut biayanya adalah Rp 1.162.202.186.793.
"Sebab masih ada kemungkinan angka itu berubah lagi. Apalagi ada permintaan dari DPR agar rencana tersebut dikaji dan dihitung ulang," kata dia. Kemungkinan anggaran ini, kata dia, bisa lebih rendah lagi dari angka yang sudah disampaikan. ( vivanews.com )
Ada yang arsitek nggak? bener nggak sich 160 ribu meter persegi kena ampe 1,1 trilyun belum mebel dkk nya?
BalasHapusjgn tanya arsitek. tanya estimator. tp brapapun nilai project itu gw ga sudi ga rela klo gedung itu ngga bawa hasil ngga bawa kemakmuran buat Indonesia. tau sendiri gmana sih kerja wakil rakyat? cuma hambur2in duit kbanyakan ama molorr. enak lo njing ye gaji gede fasilitas lengkap tp rakyat gini2 aja
BalasHapusAnonim mengatakan...
BalasHapusjgn tanya arsitek. tanya estimator. tp brapapun nilai project itu gw ga sudi ga rela klo gedung itu ngga bawa hasil ngga bawa kemakmuran buat Indonesia. tau sendiri gmana sih kerja wakil rakyat? cuma hambur2in duit kbanyakan ama molorr. enak lo njing ye gaji gede fasilitas lengkap tp rakyat gini2 aja
makanya jadi orang yang pinter,,,biar jadi orang sukses,,
bisanya cuma iri,,ngeliat orang enak,,,
pemalas pengen hidup enak,,,ngimpi kale....
2 anonim diatas gw gak iri dg kesuksesan orang kalo gw liat
BalasHapustapi dia hanya sebatas gak rela kalau orang yg kerjanya malas2an, hura2, tdk bener2 menyalurkan aspirasi rakyat tp mendapat fasilitas yang sedimikian enaknya...itu aja
coba kalao wakil rakyat bekerja secara baik dan mampu bnar2 mengakomodir suara hati rakyat..dia pasti gak akan berkata demikian
lebih jelilah dalam menilai bung
KALO PAKE DINDING DARI BAMBU SAYA RASA ITU LEBIH BAIK,,,INTERIOR PAKE TIKER WAH ITU LEBIH BAGUS LG
BalasHapuswaduh2 boleh2 aja bangun ini dan itu, tapi untuk apa klu hanya untuk sarang2 koruptor,molor jalan2 saat rakyat sedang kena bencana, itu dana dari mana tau... yg jls bukan dari pohon kan. itu hak rakyat... kembalikan untuk kepentingan rakyat yg lebih penting,awas lho lg pada tdr waktu rapat utk rakyat ada gempa mampus dech.
BalasHapusNGACA DL LAH PANTASKAH DPT FASILITAS SEPERTI ITU.MUKA LU JAUUUUUH...
BalasHapusDuh,saya Gadis Desa mana ngerti pikiran wakil rakyat yang kebanyakan kaum LELAKI...
BalasHapusKalo di desa kebanyakan yang punya istri banyak,kaya,pelit,tamak dan jagoan KORUPTOR adalah Perangkat Desa itu sendiri....
Waaahhhh...bikin malu aja...
Gw dari Teknik Sipil . . kalo dikaji, biaya ga sampe segitu gede . . mari rame rame kita pecat aja para wakil yang nyelewengin duit kita . . !!!!!
BalasHapus