Turboprop dan pesawat jet yang naik atau turun dalam kondisi atmosfer tertentu, secara tidak sengaja dapat memicu apa yang dikenal sebagai penyemaian awan.
Teknologi ini biasanya terkait dengan skema untuk mengendalikan cuaca. Namun, pembibitan awan dapat terjadi secara kebetulan, saat pesawat terbang melalui awan tingkat menengah.
Pesawat bisa meninggalkan lubang berbentuk aneh atau saluran di awan, dan menyebabkan gelombang sempit salju atau hujan yang dapat jatuh ke bumi.
Lubang di awan adalah sebuah fenomena yang telah diakui selama bertahun-tahun dan terekam foto di seluruh dunia. Misalnya saja halo yang muncul di Moskow pada Oktober 2009.
Rahasia di balik awan misterius itu telah mendapat pencerahan, yaitu tetesan air superdingin yang tetap cair meski pada temperatur sub-beku di bawah minus 15 derajat Celcius.
Ketika pesawat terbang memotong melalui awan yang mengandung tetesan air superdingin, maka udara didinginkan di belakang baling-baling pesawat atau di atas sayap pesawat jet dan ini membekukan tetesan air dan jatuh ke bumi.
“Setiap pesawat terbang ketika melalui kondisi tertentu, maka mengubah awan dengan cara yang dapat mengakibatkan peningkatan curah hujan di dekatnya,” kata penulis studi Andrew Heymsfield dari Pusat Penelitian Atmosfer Nasional (NCAR) di Boulder, Colorado.
Untuk mengungkap misteri, Heymsfield dan rekan-rekannya meluncurkan wahana dengan instrumen baterai di belakangnya.
Ketika terbang melalui salju yang jatuh di Bandar Udara Internasional Denver pada 2007, tim peneliti tidak melihat sesuatu yang tidak biasa pada saat itu.
Namun setelah di tanah, analisis lebih dalam menyangkut data mereka mengungkapkan beberapa anomali aneh.
Radar berbasis di permukaan menunjukkan gema yang tidak biasa di wilayah tersebut, dan menunjukkan salju telah berkembang dengan cepat
Sumber : inilah.com
Sumber : inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar