11 Juli 2010

Pengemis Menemukan Cek 4,7 Miliar, Diserahkan Kepada Yayasan

Pengemis Tua Temukan Cek Senilai Rp 4,7 Miliar
Ketakutan, Serahkan pada Yayasan Kemanusiaan

Seorang pengemis menemukan setumpuk dokumen plus cek tunai senilai Rp 4,7 miliar. Dia menyerahkan temuannya itu pada yayasan kemanusiaan. Peristiwa yang, mungkin, hanya ada dalam cerita atau mimpi. Belum jelas, cek itu asli atau hanya sebuah modus penipuan.

KARDONO SETYORAKHMADI

---

WANITA tua itu tiba-tiba masuk ruang tamu Yayasan Abdi Asih di Jalan Dukuh Kupang pagi kemarin. Badannya gemetar. ''Saya tawari makan tidak mau. Dia hanya mau minum air putih sedikit,'' kata Liliek Sulistyowati, bos yayasan yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan itu.

Ketika ditanya mengapa gemetar, pengemis itu langsung menyorongkan amplop cokelat. Mbak Vera -panggilan Liliek Sulistyowati- kemudian membuka amplop tersebut dan memperlihatkan isinya kepada pengemis tua tersebut.

Isinya, surat keterangan tanah di Jalan Pasir, Wosi, Manokwari, seluas 46.927 meter persegi yang dikeluarkan Kantor Pertanahan Manokwari. SIUP atas nama PT Petronas Usaha Mandiri beralamat di Jalan HR Rasuna Said Kav I B No 03, Menara Rajawali, Jaksel, dengan Presiden Direktur Husein Djojonegoro. Dalam SIUP itu disebutkan bahwa perusahaan tersebut bergerak di bidang distributor barang/jasa alat konstruksi dengan omzet Rp 20 miliar.

Selain itu, ada selembar cek kontan senilai Rp 4,7 miliar. Ketika Vera mengatakan ada cek, pengemis itu mendadak pucat. ''Kulo ajrih. Disalap mriki kemawon. Mpun, kulo mantuk riyin (Saya takut. Ditaruh sini saja. Saya mau pulang dulu, Red),'' kata Mbak Vera menirukan ucapan pengemis itu.

Cek tersebut berasal dari BRI Cabang Manokwari, nomor rekening CEI 626719, nomor seri 221 01500 321 1. Di cek itu bertuliskan, uang sejumlah itu bisa dicairkan kepada si pembawa. ''Tentu saja saya kaget,'' kata Mbak Vera.

Apalagi, dia tak begitu mengenal pengemis tersebut. ''Saya biasanya memanggil pengemis itu dengan sebutan jeng. Biasanya dia datang tiap Minggu, saya beri beras atau uang, bila saya ada uang,'' katanya.

Namun, Vera tidak tahu tempat tinggal dan latar belakang wanita yang ditaksir berusia 70 tahunan itu. ''Dia cuma bilang di Simo Gunung Kramat, tapi persisnya tak mau menunjukkan,'' paparnya.

Wanita itu, cerita Vera, menemukan amplop tersebut di perempatan Jalan Dukuh Kupang. ''Dia menemukan amplop itu tercecer di pinggir jalan. Merasa isinya penting, dia membawanya,'' katanya. ''Saya tak tahu kenapa saya yang dijujug,'' sambungnya.

Ketika Vera hendak menghubungi Husein, presiden direktur yang tertulis dalam SIUP PT Petronas, wanita itu malah ngeloyor pulang begitu saja. ''Sudah saya tahan, tapi dia bersikeras pulang,'' katanya.

Husein memang mengakui kehilangan sejumlah dokumen penting. ''Saya minta tolong agar dokumen itu disimpankan dulu. Karena dokumen itu sangat penting bagi kami,'' katanya ketika dihubungi via telepon sore kemarin.

Saat dihubungi, Husein mengaku berada di Jakarta. Sekitar tiga minggu lalu dia melakukan perjalanan bisnis ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. ''Saya baru sadar sebagian dokumen saya hilang Jumat malam. Jadi, saya belum sempat memblokirnya,'' terang Husein.

Karena itu, dia berterima kasih kepada penemu dan bersedia menyimpankan cek dan dokumen-dokumen tersebut. ''Akan ada imbalan sepantasnya. Saya sangat lega bila dokumen tersebut ternyata berada di tangan yang aman,'' katanya.

Dia akan secepatnya mengirim orang untuk mengambil dokumen-dokumen tersebut dan memberi imbalan kepada pihak-pihak yang mengamankan. Namun, Vera tidak butuh imbalan. ''Yang sepantasnya dapat imbalan ya pengemis itu,'' katanya.

Sayang, hingga kemarin sore Vera belum tahu rumah pengemis tersebut. Dia sudah memerintahkan dua stafnya untuk mencari, namun hasilnya nihil. ''Simo Gunung Kramat terlalu luas untuk mencari seorang pengemis tua yang namanya saja tak diketahui,'' katanya.

Dia bertekad menanyakan alamatnya jika pengemis itu datang lagi Minggu depan. ''Soalnya, dia yang menemukan dokumen-dokumen ini. Saya hanya ketitipan,'' paparnya. Vera berharap dokumen-dokumen tersebut segera diambil yang bersangkutan.

Juru bicara Polwiltabes Surabaya AKBP Sri Setyo Rahayu memuji kejujuran pengemis itu dan Vera. ''Patut diapresiasi,'' katanya. Hanya, perwira yang akrab dipanggil Yayuk itu mengingatkan masyarakat agar tak gampang percaya. Sebab, bisa jadi ''kehilangan dokumen'' itu merupakan sebuah modus penipuan.

Lebih lanjut dia mengatakan sangat kasihan jika kejujuran masyarakat dibalas dengan sebuah penipuan. ''Bila ada alamat atau nomor kontak, silakan dihubungi. Dan, si pemilik diharap segera mengambilnya,'' urainya.

Beberapa kali pihak kepolisian menerima laporan penipuan. Antara lain, kata Yayuk, penipu sengaja menjatuhkan sejumlah dokumen penting di jalan dan memberikan nomor kontak.

Tujuannya agar yang menemukan segera menghubungi. ''Selanjutnya, seperti modus penipuan via telepon yang selama ini terjadi,'' tutur perwira yang sehari-hari menjabat Kabag Bina Mitra Polwiltabes Surabaya itu.

Korban digiring ke ATM dengan alasan disuruh mengecek rekening, kemudian tanpa sadar mentransfer sejumlah uang kepada penipu. ''Hanya, mungkin caranya sekarang sangat halus,'' katanya.

Pihaknya siap mendampingi masyarakat bila menemukan hal-hal serupa. ''Agar tidak jatuh lagi korban penipuan dengan modus yang semakin variatif,'' kata perwira dengan dua mawar di pundak tersebut.

Memang, agak janggal seorang pengusaha mengeluarkan cek tunai Rp 4,7 miliar. Apalagi, tanpa dikros, juga tidak atas tunjuk. Artinya, cek itu bisa dicairkan siapa saja yang mengambilnya. Jadi, kita tunggu saja.

Sumber : Jawapost.co.id

4 komentar:

  1. SAYA PERNAH NEMU CEK SEPERTI ITU TDK CUMA SATU TP ADA 10,KLO GAK SALAH DI SEKITAR CONDET TP LANGSUNG SAYA BUANG ,KARENA SDH KELIATAN BOONGNYA CEK TERSEBUT..

    BalasHapus
  2. betul yg dibilangin pak polisi, sdh byk penipuan dgn modus dokumen yg kececeran, ujung2nya kita yg disuruh transfer. biar tdk ketipu suruh yang punya datang ambil sendiri atau kirim via pos aja

    BalasHapus
  3. kalo saya yang dapetin itu cek,pasti saya cairin dulu kalo udah cair baru deh kasih tau yang punya..

    BalasHapus
  4. Harap lebih teliti untuk lihat bentuk fisik cek tsb, karena baik tanda tangan & cap adalah hasil print-out. Nama & no Hp yg tertera juga kerap .

    BalasHapus